1
BAB
I PENDAHULUAN
Modul yang akan kalian pelajari akan
mengantarkan kalian untuk mendeskripsikan potensi keberagaman budaya yang ada
di msyarakat setempat dalam kaitannya dengan budaya nasional. Adapun ruang
lingkup materi mencakup : faktor-faktor penyebab keberagaman budaya, manfaat
keberagaman budaya, contoh-contoh budaya lokal di masyarakat setempat.
Modul ini berkaitan dengan modul lainnya yaitu
berbagai alternatif penyelesaian masalah akibat adanya keberagaman budaya.
Hasil belajar yang akan kalian capai setelah mempelajari modul ini diharapkan
mampu :
1. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab
keberagaman budaya.
2. Menganalisis manfaat keberagaman budaya.
3. Mendeskripsikan contoh-contoh budaya lokal di
masyarakat setempat.
Adapun manfaat yang akan kalian peroleh setelah
menguasai kompetensi dasar dalam modul ini setelah kelak di dunia kerja adalah
:
1. Memahami akan keberagaman budaya dalam
lingkungan kerja baik dalam cara hidup, sikap.
2. Menghormati adanya keberagaman budaya di
lingkungan pekerjaan
3. Mematuhi budaya kerja
2
BAB
II PEMBAHASAN
7.Alternatif pemecahan masalah beragaman
budaya
Dalam menangani masalah yang di timbulkan oleh
keberagaman budaya di perlukan sikap dan penanganan yang cukup bijak , karena
masalah yang bersinggungan dengan ragam budaya merupakan hal-hal yang sifatnya sensitive,
seperti suku ; agama ras yang jika tidak berhati-hati menumbulkan konflik yang
berkepanjangan. Konflik hanya akan hilang bersama dengan hilangnya masyarakat
itu sendiri. Yang dapat di lakukan hanyalah mengendalikan agar konflik tidak
berubah hujud menjadi kekerasan yang merugikan semua anggota masyarakat.
Konflik
dah disintregasi dapat di atasi melalui 3 bentuk pengendalian,
yaitu :
·
Konsiliasi
·
Mediasi
·
Abritasi
Selain itu ada beberapa cara lain yang dapat di
tempuh untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul akibat kebegaraman budaya
yaitu melalui pola hubungan yang terdapat dalam masyarakat majemuk :
a. asimilasi
merupakan
suatu proses melalui mana seseorang meninggalkan tradisi budaya mereka sendiri
untuk menjadi bagian dari budaya yang berbeda. Melalui asimilasi, kelompok
etnik yang berbeda secara bertahap dapat mengadopsi budaya dan nilai-nilai yang
ada dalam kelompok besar masyarakat sehingga setelah beberapa generasi secara efektif
akan dapat menjadi bagian dari masyarakat tersebut.
b. self-segretion
merupakan
kebalikan dari asimilasi di mana suatu kelompok etnik mengasingkan diri dari
kebudayan mayoritas. Dengan mengasingkan diri, intraksi antar kelompok sedikit
sekali atau bahkan tidak terjadi sehingga potensi konflik menjadi kecil. Tetapi
langkah ini kurang cocok untuk di terapkan di Indonesia karna banyaknya
kelompok etnik ( suku bangsa ) yang ada
c. intigrasi
merupakan
suatu keadaan kelompok etnik beradaptasi dan konformitas terhadap kebudayan
mayoritas masyarakat, tetapi sambil tetap mempertahankan kebudayan mereka
masing-masing.
3
d. plueralisme
merupakan
suatu masyarakat dimana kelompok-kelompok subordinat tidak harus mengorbankan
gaya hidup dan teradisi mereka, bahkan kebudayan kelompok-kelompok tersebut
memiliki pengaruh terhadap kebudayan masyarakat secara keseluruhan. Kelompok-kelompok
tersebut dapat mengekpresikan kebudayan mereka sendiri dan tetap dapat
berpatisipasi dalam masyarakat yang lebih besar dan tanpa rasa prejudice.
Alternatife lain pemecahan masalah yang di timbulkan
oleh keberagaman budaya ini antara lain :
A.
memperbaiki kebijakan pemerintah dalam
pembangunan, yaituh memeratakan pembangunan di segala bidang penjuru tanah air.
Hal ini di sebabkan karna permasalahan yang timbul karna perbedaan budaya
merupakan masalah politis.
B.
Penanaman sikap toleransi dan empati social
dari masing-masing individu yang berbeda budaya melalui berbagai institusi yang
ada, hususnya memalui lembaga pendidikan. Pendidikan yang menekankan pluralisme
dan multi kulturalitas merupakan modal social budaya yang tidak dapat di
abaikan begituh saja. Dengan adanya system pendidikan seperti ini di harapkan
masyarakat mampu menghargai perbedaan secara tulus, komunikasi, dan terbuka
tanpa saling curiga.
8.
Contoh penyelesaian masalah keberagaman budaya
Beberapa hal yang dapat
di tempuh untuk mengatasi masalah keberagaman budaya antara lain dengan
mengembangkan potensi local dan potensi nasional.
a. potensi
local
1) Melestarikan
nilai budaya gotong royong dan sipat kekeluargaan
Gotong royong adalah perinsip kerjasama,
saling membantu untuk kepentingan bersama yang di dasarkan kepada sipat-sipat
keluarga yang bersendi kasih dan penorbanan. Contoh : membantu korban banjir
advokasi korban kekerasan, melakukan santunan pendidikan dan memberikan modal
usaha kepada yang memebutuhkan.
2) Mengembangkan
nilai budaya musyawarah
Didalam
keanekaragaman pasti ada pula keanekaragaman kepentingan.
Oleh
sebab itu, perlu di bicarakan bersama, saling berdialog,antara satu dengan yang
lain.dengan musyawarah semua permasalahan dapat di selesaikan secara bersama,
sehingga masing masing suku bangsa akan dapat saling menerima dan
melaksanakankeputusan dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab.
4
3) Memupuk
sikap toleransi dan tenggang rasa
Sikap toleransi dan tenggang rasa atau sikap
saling menghargai dalam tingkah laku dan perbuatan setiap anggota suku bangsa
akan menumbuhkan sikap saling mengerti dan saling memahami kepentingan
suku-suku bangsa. Siakp ini akan memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan
bangsa. Oleh karena itu, setiap suku bangsa perlu mengembangkan sikap mengendalikan
diri untuk untuk tidak melakukan tindakan kekerasan, perusakan, dan
penganiayaan.
b. Potensi
nasional
Selain potensi local, potensi nasional juga
perlu di kembangkan antara lain:
1. Memberikan
kesadaran akan adanya keasamaan budaya
Unsure kesamaan kebudayaan tersebut adlah
kebudayaan nasional Indonesia. Dengan adanya kesadaran itu, bangsa Indonesia di
harapkan dapat menerima dan menghormati bahwa setiap suku bangsa memiliki
kebudayaan daerah masing-masing. Misalnya, budaya budaya orang minang beda
dengan budaya orang jawa, tetapi dalam leanekaragaman dan perbedaan itu
terdapat persamaan’’. Persamaan itulah yang member corak kebudayaan nasional Indonesia.
2. Perlunya
penghayatan dan pengamalan pancasila lebih efektif
Pancasila sebagai dasar Negara, pandangan
hidup dan falsafah bangsa Indonesia merupakan “nilai universal” yang di terima
oleh semua suku bangsa dengan budaya yang beranekaragam. Dengan demikian,
pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan alat untuk mempersatukan masyarakat Indonesia
yang beraneka ragam.
3. Membina
persatuan dan kesatuan bangsa.
Adanya semangat persatuan dan kesatuan
bangsa dapat mempersatukan bangsa Indonesia yang heterogen, baik dari segi suku
bangsa,agama, budaya, maupun latar belakang sejarah yang berbeda serta tidak
membedakan golongan minoritas dan mayoritas.
4. Memupuk
perasaan senasib dan sepenanggungan.
Adanya
perasaan senasib dan sepenanggungan akan membuat bangsa yang beraneka ragam
bahu membahu kerjasama, yolong menolong tanpa mempermasalahkan perbedaan yang
ada.
5. Konsisten
terhadap consensus yang telah di tetapkan
Hal ini dapat dapat di lakukan dengan
menjunjung tinggi dan mengamalkan sumpah pemuda, memegang teguh dan meneruskan nilai-nilai
perjuangan proklamasi 17 Agustus 1945. Dengan semangat proklamasi hendaknya
kita mampu meneruskan cita-cita perjuangan bangsa Indonesia untuk selalu
menjaga keutuhan wilayah Indonesia.
5
9.
Konsep Toleransi dan Empati Sosial
Dalam
menghadapi hubungan keberagaman budaya di masyarakat di butuhkan sikap kritis
yang di sertai toleransi dan empati terhadap perbedaan-perbedaan tersebut. Sikap
toleransi dan empati social dari setiap masyarakat sangan saling penting dalam
kehidupan masyarakat dan majemuk. Toleransi
adalah sikap menenggang (menghargai, membiarkan, dan memperbolehkan) pendirian
(pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang
berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Jadi toleransi sosian
adalah sikap yang menghargai perbedaan-perbedaan social yang terdapat dalam masyarakat.
Sedangkan empati merupakan suatu keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau
mengidentifikasian dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan
orang atau kelompok lain. Jadi dapat di katakan bahwa empati social adalah
suatu keadaan di mana seseorang berusaha memahami perbedaan-perbedaan social yang
ada dalam masyarakat dengan cara menempatkan dirinya sebagai individu atau
kelompok yang berbeda tersebut.
10.
Perwujudan Sikap Toleransi dan Empati Sosial
Sikap
menghargai perbedaan dan menerima kenyataan bahwa setiap manusia adalah unik
dengan ke inginan persepsi dah keyakinan yang berbeda-beda merupaka sikap yang
bijak dah demokratis dalam masyarakat yang beragam. Beberapa sikap keritis yang
harus di kembangkan dalam masyarakat beragam yaitu :
a. Mengembangkan
sikap saling menghargai ( Toleransi ) terhadap nilai-nilai dan norma social yang
berbeda-beda dari anggota masyarakat yang kita temui, tidak mementingkan
kelompok, ras, etnis, atau kelompok agamanya sendiri dalam menyelenggarakan
tugas-tugasnya sendiri
b. Meninggalkan
sikap primordialisme, terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme dan
extrimisme ( berlebih-lebihan ).
c. Menegakkan
supremasi hokum, artinya bahwa suatu peraturan formal harus berlaku pada semua
warga Negara tanpa memandang keududukan social, ras, etnik, dan agama yang
mereka anut.
d. Mengembangkan
rasa nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan berbangsa dan bernegara,
namun menghindarkan sifat chauvisme yang akan mengarah kepada extrim dan
menutup diri akan perbedaan kepentingan dengan masyarakat yang berbeda di Negara-negara
lain.
e. Menyelesaikan
semua konflik dengan cara akomodatif melalui mediasi, kompromi, dan adjudikasi.
f. Mengembangkan
kesadaran social dan menyadari peranan bagi setiap individu terutama pada
pemegang kekuasaan dan penyelenggara kenegaraan secara formal.
6
Selain
itu sikap toleransi dan empati social dalam kaitannya dalam keberagaman budaya
dapat di kembangkan memalui bidang pendidikan yaitu pendidikan mutifulturalisme
yang focus utamanya terletak pada pemahaman dan upaya untuk hidup dalam konteks
perbedaan baik secara perorangan maupun kelompok sehingga di dapat pemahaman
dan penghayatan terhadap nilai-nilai bersama untuk mengatasi berbagai persoalan.
7
Bab
III Pnutup
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT dan tidak lupa kami panjatkan doa pada Nabi besar
Muhammad SAW atas terselesaikannya makalah yang kami buat yang berisi
Alternative pemecahan
masalah adalah budaya, Ras, agama yang berbeda-beda.
Tetapi takut terjadi konflik atas perbedaan suku
budaya, ras, dan agama.
Kurang lebih bisa di baca di atas
Dengan demikian atas keterangan alternative
pemecahan masalah antar budaya kurang lebih kami mohon maaf dan kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung atas terselesaikannya
makalah yang kami buat dan terima kasih
juga saya ucapkan kepada Ibu/Bapak guru yang telah memberikan tugas.
Akhir kata kami ucapkan.
assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
8
Daftar
pustaka
i
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Aku memuji kepadaMu, wahai Dzat yang Maha Memiliki sifat keagungan
dan kemuliaan, atas segala sesuatu yang telah engkau sempurnakan untuk kami
dari agama Islam. Kami juga menghaturkan ucapan shalawat dan salam atas Nabi
pemberi petunjuk dan kehormatan, sebagai penutup sekalian Nabi, dan pemimpin
para petunjuk kebenaran, yaitu jungjungan kita Nabi Muhammad Saw. juga
atas semua keluarga, sahabat serta para pengikutnya.
Penyusun mendapat tugas untuk membuat suatu makalah dengan judul
umum alternative pemecahan masalah
keberagaman budaya Penyusun
menyadari bahwa makalah ini terwujud berkat adanya dorongan dan bantuan banyak
pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penyusun menghaturkan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi tingginya terutama kepada:
1. Bpk Fahri Selaku guru IPS.
2. Teman-teman
semua yang telah memberikan motivasi kepada penyusun untuk menyelesaikan
makalah ini.
serta seluruh pihak yang
bersangkutan, sekali lagi penyusun mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
Akhirnya, kepada Allah SWT jualah semuanya kembali. Semoga semua
bantuan yang penyusun terima menjadi catatan baik dan mulia di dalam buku
catatanNya dan mendapat imbalan yang berlipat ganda serta menjadi wasilah
pengampunan di hari akhir, Amin.
ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………………………………………
i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………..ii
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………………………………….1
Bab II Pembahasan……………………………………………………………………………………………….2
2.1 Alternative Pemecahan masalah
keberagaman budaya ………………………………………..…..2
2.2 contoh penyelesaian masalah
keberagaman budaya……………………….……………………….3
2.3 Konsep Toleransi dan empati social.…………………………………………………………………5
2.4 Perwujudan Sikap Toleransi
dan Empati Sosial……………………………………………………5
Bab III
Penutup………….………………………………………………………………………………………...7
2.5 Daftar pustaka…………………..……………………………………………………………8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar